"Pungguk, mengapa termenung merenung angkasa?" sapa Kunang kehairanan.
"Kucari Bulan, Kunang. Kurindu bayangnya." Pungguk sayu.
"Bukankah bintang nan berserakan, mewarnai langit malam, lebih indah? Indah melatari maya meskipun tidak memagari Bulan." Kunang mengatur kata.
"Pada Bulan kasih berpadu. Entah bila dapat bertemu. Mungkinkah sepurnama lagi?" Pungguk sayu.
"Pungguk, manfaatkan malammu sebaiknya kerna Bulan pergi tidak lama. Kelak pasti bertemu jua. Persiapkanlah diri. Malam istimewa perlu dijejaki. Pasti Bulan menyenangi usahamu. Gigih menjejaki malam penuh rahmat, limpah kurnia kasih sayang Rabbul Jalil." Kunang bersungguh.
"Ya, kasih Ilahi perlu kuperhalusi. Tidak bermakna Bulan tanpa reda Ilahi." Pungguk tersenyum sendiri.
...............................................................................................................................................
Fasa ketiga Ramadan sudah bertamu.
Bagaimanakah persiapan kita? Mungkinkah tahun ini Ramadan yang terakhir buat kita? Usah persia masa yang ada. Ayuh, kembara menjejaki malam LailatulQadr!
No comments:
Post a Comment